Saham Defensif Melemah Di Tengah Koreksi Bursa Tokyo ( News 15 April 2014 )
Seiring berlanjutnya pelemahan saham-saham di bursa Tokyo, saham-saham
defensif yang selama ini menjadi support ikut berguguran. Hal ini
semakin mempersulit para investor untuk membuat diversifikasi portofolio
mereka.
Sejak pasar mengalami rally sejak akhir
tahun lalu, harga-harga saham perusahaan terkemuka di Jepang telah
bergerak bersama. Hasilnya, saham-saham defensif – perusahaan yang
bergerak di bidang makanan, obat-obatan dan perusahaan lain yang
penghasilannya hampir tak terpengaruh fluktuasi ekonomi – tidak lagi
bisa bertahan dari kejatuhan pasar.
Senin kemarin, volume perdagangan di
Tokyo Stock Exchange tercatat sebesar 1,6 trilyun yen ($15,61 milyar),
yang merupakan level terendah ke dua tahun ini. Investor-investor kecil
terhantam oleh kejatuhan bursa di pekan lalu.
Sebelumnya, investor-investor perorangan di Jepang secara aktif melakukan bargain hunting
atas saham-saham yang jatuh akibat aksi jual yang dilakukan oleh para
investor asing. Sebagai contoh, di kurun waktu antara tanggal 10 hingga
14 Maret, para investor retail telah memborong lebih dari 500 milyar yen
saham-saham domestik, sementara para investor asing menjual senilai
975,2 milyar yen.
Namun di hari Senin, para investor
retail tersebut tak mampu bertahan, demikian menurut Norihiro Fujito
dari Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities. Toyota Motors, Hitachi
dan saham-saham populer lain di antara dana pensiun bernasib baik,
sementara saham SoftBank jatuh dalam tiga sesi berturut-turut.
Sumber: asia.nikkei.com
Posting Komentar