Emas Masih Lemah Seiring Kuatnya Dollar AS
Emas memperpanjang penurunannya dari level tertinggi dalam tiga bulan atas outlook untuk tingginya biaya pinjaman di AS telah memicu penguatan dollar.
Emas pada pada hari ini turun sebanyak 0.4% menjadi $1,315.57/onz,
dan saat ini bergerak di kisaran $1,316 pada pukul 09.58 wib. Logam
mulia naik ke $1,332.33 pada tanggal 1 Juli, itu merupakan level
tertinggi sejak 24 Maret, dan menyelesaikan kenaikan selama tiga pekan
pada minggu lalu.
Emas akhiri reli selama 12 tahun pada tahun lalu atas ekspektasi Federal Reserve
akan mengurangi stimulus seiring membaiknya ekonomi. Direktur IMF,
Christine Lagarde mengatakan bahwa pertumbuhan AS berada pada jalur
berakselerasi dalam beberapa bulan mendatang di saat dia sinyalkan
pemangkasan perkiraan outlook pertumbuhan global oleh lembaganya. Indeks
dollar naik untuk hari ke empat pada hari ini seiring greenback
mencapai level tertinggi dalam sepekan terhadap euro.
“Emas berada di bawah tekanan dari dollar seiring ekonomi AS terus
menunjukkan tanda-tanda perbaikan,” kata Zhu Siquan, seorang analis di
GF Futures Co., di Guangzhou, China. “Harga masih dalam kisaran
akhir-akhir ini seiring masih ada ketidakpastian di seluruh dunia.”
Landesbank Baden-Wuerttemberg, yang merupakan analis mata uang paling
akurat yang di ikuti oleh Bloomberg, mengatakan bahwa bank sentral AS
mungkin akan naikan suku bunga
paling cepat di kuartal pertama, berdasarkan pernyataannya yang di
publikasikan pada hari ini. James Bullard, presiden Fed St. Louis pada
bulan lalu mengatakan bahwa AS sudah cukup baik untuk bertahan pada
kenaikan suku bunga dalam jangka pendek pada tahun depan.
Posting Komentar