Emas Coba Menguat Di Tengah Meningkatnya Pembelian Di China Dan India
Emas bertahan di atas level terendah tiga pekan di tengah tanda-tanda meningkatnya permintaan di India dan China, yang merupakan dua negara konsumen emas terbesar di dunia.
Emas pada hari ini bergerak di kisaran $1.301/onz pada pukul 09.30
wib, dari $1.299 kemarin. Logam mulia turun ke level $1.292 pada tanggal
15 Juli, itu adalah level terendah sejak 19 Juni seiring investor
menilai prospek untuk tingginya suku bunga AS setelah Federal Reserve
akhiri program pembelian obligasi.
Jumlah impor emas oleh India melonjak sebesar 65% menjadi $3.12
milyar di bulan Juni dari $1.89 milyar dari setahun yang lalu, setelah
bank sentral mengizinkan lebih banyak bank dan trader untuk membeli emas
dari luar negeri, kata Menteri Perdagangan kemarin. Di China, volume
untuk kontrak spot patokan di Shanghai naik untuk hari kedua kemarin ke
level tertinggi dalam sepekan menjadi 13,421 kilogram. China melampaui
India pada tahun lalu sebagai pengguna emas terbesar di dunia.
“Penurunan emas yang di bawah $1.300 telah menciptakan beberapa minat
beli, terutama dari pembeli fisik,” kata Zhu Siquan, seorang analis di
GF Futures Co. di Guangzhou di China. “Emas terus mencari petunjuk dari
Federal Reserve dan data ekonomi AS.”
Ketua Fed Janet Yellen kemarin mengatakan bahwa saat ini dia optimis
dengan perekonomian, akomodasi masih di perlukan. Data AS pada hari ini
mungkin menunjukkan perbaikan di pasar perumahan setelah laporan kemarin
menunjukkan produksi industri naik di bulan Juni.
Emas merosot ke level terendah dalam lebih dari tiga dekade di tahun
2013 di tengah ekspektasi bahwa the Fed akan mengurangi stimulus seiring
pulihnya ekonomi AS. Harga emas rebound sebesar 8.3% pada tahun ini,
dalam bagian dari para pembuat kebijakan AS berjanji untuk pertahankan
suku bunga di level rendah.
Posting Komentar