Sebelum Terjebak, Kenali Style Trading Anda (Bagian-II)
Sebelum Terjebak, Kenali Style Trading Emas Anda (Bagian-II)
Kali ini, kita akan membicarakan dua tipe lain, yaitu “Swing Trading” dan “Position Trading”.
Swing Trading
Seperti halnya day trading, tipe swing trading ini juga adalah tipe trading jangka pendek. Perbedaan mendasar antara kedua tipe tersebut ada di time frame yang
digunakan. Day trading terbatas pada satu hari perdagangan saja, namun
swing trading bisa “melar” hingga lebih dari satu hari perdagangan. Ini
karena para swing trader mencoba untuk memanfaatkan peluang yang bisa diperoleh dari peregerakan “swing”, yang berarti “ayunan” harga atau sering juga disebut dengan “koreksi”.
Mirip dengan day trading, para swing
trader tidak pernah menahan posisi (transaksinya) untuk jangka waktu
panjang dan tidak pernah menggunakan skenario jangka panjang. Rentang
waktu yang mereka pergunakan antara hitungan jam, satu hari, hingga dua
atau tiga hari.
Para swing trader biasanya menargetkan
keuntungan yang lebih besar daripada para day trader. Dengan demikian –
terutama bagi mereka yang menahan posisi hingga lebih dari satu hari
perdagangan – tentu saja toleransi resikonya juga akan semakin besar.
Pada umumnya, ada tiga alternatif strategi swing trading yang bisa Anda pilih, yaitu breakout trading, retracement trading dan reversal trading.
- Breakout trading
Strategi ini memanfaatkan penembusan (breakout) atas support atau resistance Penembusan yang terjadi bisa kecil (seperti yang bisa terjadi di chart
intraday) ataupun lebar/jauh (seperti yang bisa terjadi di chart daily,
weekly, atau monthly).
Untuk menjadi seorang breakout trader, Sobat Trading Emas senantiasa harus mencari titik breakout. Anda juga harus mencermati
kapan dan dalma kondisi seperti apa breakout itu terjadi, baru kemudian
mengambil posisi jual atau beli.
Anda bisa mengambil posisi beli (buy)
jika sebuah resistance tembus, kemudian tempatkanlah target profit di
dekat resistance selanjutnya. Sebaliknya ambillah posisi jual (sell)
jika sebuah support tembus dan tempatkanlah target profit di dekat
support selanjutnya.
Anda juga harus menempatkan level stop-loss di dekat titik breakout guna memperkecil resiko seandainya harga berbalik arah.
- Retracement trading
Strategi ini memanfaatkan koreksi
pergerakan harga. Alat analisis yang dipergunakan biasanya adalah
Fibonacci Retracement, yang menggunakan perhitungan matematis
berdasarkan rasio Fibonacci 0%, 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, dan 100%.
Level-level rasio tersebut digambarkan sebagai garis-garis horizontal yang berfungsi juga
sebagai support atau resistance dari pergerakan harga saat itu.
Pada saat harga berada dalam trend naik,
tariklah Fibonacci retracement dari “swing low” ke “swing high”,
contohnya seperti gambar di bawah ini:
Sebaliknya, jika harga bergerak dalam trend turun, tariklah Fibonacci retracement dari “swing high” ke “swing low”.
Kemudian perhatikan level-level
retracement 38.2%, 50.0% dan 61.8%. Di area tersebut, carilah sinyal buy
(jika harga dalam trend naik) atau sinyal sell (jika harga dalam trend
turun).
- Reversal trading
Strategi ini bisa bekerja dengan baik jika pasar bergerak “ranging”, maksudnya hanya bergerak dalam range/rentang
harga tertentu. Contohnya, jika harga terlihat mulai tertekan setelah
beberapa waktu menguji resistance, maka ada kemungkinan ia akan kembali
bergerak turun. Dalam keadaan itu, para reversal trader akan mengambil posisi sell dan
level resistance tersebut akan menjadi level stop-loss. Sebaliknya,
jika harga terlihat mulai memantul dari area support, maka para reversal trader akan mengambil posisi buy.
Position Trading
Ini adalah tipe terakhir yang akan kita bahas. Para “position trader” mencoba
mencari keuntungan dari pergerakan harga dalam jangka waktu yang jauh
lebih panjang daripada day trader ataupun swing trader. Mereka biasanya
akan menahan posisi mereka hingga berhari-hari, berminggu-minggu, atau
bahkan berbulan-bulan. Mereka juga menargetkan profit yang jauh lebih
besar dan konsekuensinya siap menghadapi total kerugian yang lebih besar
pula.
Salah satu kunci untuk melakukan position trading
adalah mengidentifikasi currency pair mana yang menjanjikan pergerakan
yang panjang dan besar. Untuk itu mereka selalu memadukan antara
analisis teknikal dan fundamental.
Jika anda ingin menjadi position trader, Anda
sebaiknya mencari data fundamental yang memiliki efek jangka panjang
dan kemudian menggunakan analisis teknikal untuk menetapkan level entry dan exit.
Position trader memang terlihat
jauh lebih “santai” dalam melakukan transaksi, namun ingat bahwa di
balik kesantaian itu mereka sudah siap menghadapi resiko yang jauh lebih
besar.
Nah, tipe trading yang mana kira-kira
yang sesuai dengan karakter Anda? Yang jelas, tipe atau strategi mana
pun yang Anda pilih, pastikan Anda melakukan latihan yang cukup dan
memahami semua hal yang diperlukan sebelum mempraktekkannya.
Ok Sobat Trading Emas Untuk melatih kemampuan skill trading dan menguji Trading Plan anda silakan gunakanlah DEMO ACCOUNT terlebih dahulu sebelum benar benar menggunakan real account
Ok Sobat Trading Emas Untuk melatih kemampuan skill trading dan menguji Trading Plan anda silakan gunakanlah DEMO ACCOUNT terlebih dahulu sebelum benar benar menggunakan real account
Selamat bertransaksi.
1 komentar
melanjutkan trading setelah setlah adanya retracement, tentu saja pemahaman akan fibonanci haruslah baik, maka dari itulah indikator indikator yang digunakan di octafx sangat diuji berkali kali agar jangan samapai salah prediksi
Posting Komentar