Saham Asia Lanjutkan Pelemahannya Seiring Referendum Crimea dan Perlambatan China ( News 17 Maret 2014 )
Saham – saham Asia jatuh, memperpanjang penurunan mingguan tertajam
untuk indeks regional sejak 2012, sedangkan risiko obligasi meningkat
seiring dengan negara-negara Barat yang mempermasalahkan Crimea akan
bergabung Rusia. Sementara itu Yuan China masih terpantau melemah.
MSCI Asia Pacific Index turun 0.4 persen
pada pukul 11:03 di Tokyo, dipimpin oleh saham – saham di Jepang.
Standard & Poor’s 500 Index futures tergelincir 0.1 persen. Yuan
terus melemah sebanyak 0.2 persen ke level terendah bulan ini di 6.1624
terhadap dolar AS, sementara saham China berfluktuasi. Tencent Holdings
Ltd, perusahaan internet terbesar China, anjlok 4 persen di Hong Kong
seiring dengan situs e -commerce Alibaba Group Holding Ltd mulai bekerja
untuk AS. Rupiah Indonesia naik 0.9 persen ke level tertinggi sejak
Oktober.
Saham global kehilangan $ 1.4 triliun
pada pekan lalu karena keprihatinan atas tindakan Rusia di Krimea
Ukraina dan perlambatan ekonomi China yang memicu ketakutan investor.
Hasil awal menunjukkan bahwa lebih dari 95 persen pemilih di Crimea
memilih untuk meninggalkan Ukraina dan menjadi bagian dari Rusia dalam
referendum yang dianggap ilegal oleh Uni Eropa.
” Investor cukup gugup tentang kondisi
China saat ini, ” Adrian Mowat, Hong Kong-based chief Asia and
emerging-market strategist di JPMorgan Chase & Co, mengatakan dalam
sebuah wawancara dengan Bloomberg TV . ” Ini menambah ketidakpastian.
Belum lagi permasalahan Krimea, saya membayangkan ini akan menjadi
minggu yang sulit bagi pasar. “
Sumber : Bloomberg.com
Posting Komentar