Jokowi Ikut Dalam Pertarungan Pemilu Presiden: Bagaimana Potensi Rupiah, IHSG dan Emas ...?
Genderang pemilu sudah ditabuh
dan saat ini partai peserta pemilu berlomba lomba menarik simpati warga negara
Indonesia untuk memilih partainya dengan serangkaian “janji manis” yang mereka
sebut “program”. Banyak strategi yang dilakukan oleh partai politik untuk
menarik minat masyarakat untuk memilih partainya. Saat ini yang sedang hangat
yaitu langkah partai PDI-P yang mengumumkan Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini
menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sebagai calon presiden dari PDI-P. Sebagian
orang menengarai langkah ini diambil untuk mendongkrak hasil suara partai
berlambang kepala banteng tersebut dalam pemilu mendatang.
Kaitannya dengan dunia bisnis, hal
yang menarik dari deklarasi pencapresan Jokowi yaitu pasar langsung merespon
positif berita ini. IHSG menguat pasca pengumuman tersebut, padahal pada pagi
harinya IHSG cenderung berada di zona merah. Hal lain yang juga menarik yaitu
pengaruhnya di nilai tukar rupiah. Sebelum tanggal 14 Maret 2014 atau sebelum
adanya berita pencapresan Jokowi, nilai tukar rupiah berada dilevel 11.400-an
dan pasca pengumuman tersebut terpantau rupiah sempat menguat hingga level
11.280 (18 maret 2014).
Untuk jangka pendek ini nilai tukar
rupiah akan banyak dipengaruhi oleh iklim selama berlangsungnya pesta demokrasi
atau pemilu di Indonesia. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan kembali
melemah apabila situasi perekonomian Indonesia tidak kondusif. Namun apabila
Pemilu aman dan berlangsung kondusif dapat dipastikan nilai tukar rupiah
terhadap dolar AS kembali menguat. Apalagi jika hasil pemilu sesuai dengan
harapan para pelaku bisnis.
Apabila Anda berinvestasi di
sektor komoditas seperti emas, ada beberapa faktor yang harus Anda lihat selain
berita hangat seputar pemilu. Harga emas dipengaruhi oleh dua faktor. Pertama,
pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS. Faktor ke dua tentu saja harga emas
dunia. Harga emas selalu bergerak menyesuaikan harga emas dunia yang
dipengaruhi oleh situasi ekonomi pasar global.
Jadi khusus untuk harga emas ini
kita tidak bisa langsung menyimpulkan kalau pemilu akan mempunyai pengaruh yang
dominan ke harga emas. Karena itu tadi jika ternyata hasil pemilu sesuai
harapan dan rupiah menguat, namun harga emas global juga terus menguat, maka
harga emas di dalam negeri juga tidak akan mengalami perubahan yang signifikan.
Sekedar mengingatkan, pada
penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (14/3), Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) menembus level 4.878 atau menguat tajam sebanyak 152 poin.
Aliran dana asing yang masuk ke Indonesia mencapai Rp 7,48 triliun. Nilai tukar
Rupiah ikut menguat 11 poin ke level Rp 11.375 per USD. Fenomena-fenomena itu
terjadi sesaat setelah Jokowi untuk
pertama kalinya menyatakan kesiapannya bertarung di pilpres. Sementara untuk
harga emas pada akhir pekan yang sama setelah pengumuman Jokowi menjadi capres
hanya turun 1000 rupiah dari Rp 500.000/gram menjadi Rp. 499.000. Ini karena
meskipun rupiah menguat akan tetapi pada tanggal yang sama harga emas dunia
ditutup menguat menjadi $1,381/oz dari pembukaan dikisaran $1,369/oz.
Berikut ini adlaah grafik pergerakan
Rupiah terhadap USD, serta grafik IHSG saat pengumuman pencapresan Jokowi :
Grafik Emas LM dan Harga emas
dunia pada tanggal 14 Maret 2014 :
Dari grafik diatas terlihat meski rupiah menguat tajam akan tetapi disaat bersamaan harga emas dunia juga masih mengalami kenaikkan sehingga efeknya ke harga emas dalam negeri tidak terlalu signifikan karena emas di dalam negeri hanya turun 1000 rupiah.
Simak Juga : Tips Menyusun Strategi Trading Anda
Posting Komentar