Emas Ragu-Ragu Menilai Peluang Kenaikan Suku Bunga

Trading Emas - Perdagangan emas cenderung datar pada sesi Asia, menantikan petunjuk kenaikan suku bunga AS berikutnya yaitu laporan aktivitas sektor non manufaktur AS hasil survei Institute for Supply Management (ISM) nanti malam. Pada penghujung pekan lalu, Grafik Harga Emas  meroket dan membukukan kenaikan terbesar dalam hampir 9-bulan setelah selama bulan lalu, penambahan pekerja AS ternyata jauh di bawah ekspektasi dan tingkat upah malah stagnan. Kedua data tersebut menurunkan peluang bank sentral AS akan menaikkan suku bunga di tahun ini. Peluang penundaan kenaikan suku bunga merupakan sentimen positif untuk Emas yang hanya memberikan imbal hasil berupa selisih harga.

Meskipun demikian, presiden Federal Reserve Bank of Boston, Eric Rosengren, masih optimis dan mendukung rencana bank sentral untuk menaikkan suku bunga di tahun ini. Rosengren merupakan petinggi the Fed yang cenderung pada pelonggaran moneter sehingga komentar ini menjadi berita baik untuk investor yang telah menantikan kenaikan suku bunga dan sebaliknya menjadi berita buruk bagi emas. Rosengren yakin data-data berikutnya masih akan mengindikasikan perekonomian AS yang kuat.

Data hasil survei ISM terhadap 400 manajer pembalian untuk sektor non manufaktur AS diharapkan dapat menjadi petunjuk pergerakan Investasi Emas selanjutnya. Pasar cenderung pesimis dan memprediksi ekspansi non manufaktur akan turun 1 poin dari 59.0 pada bulan Agustus menjadi 58.0 pada bulan lalu. Sinyal penurunan laju pertumbuhan sektor non manufaktur seharusnya dapat menguntungkan pasar emas.

Untuk Menguji Trading Emas anda atau menguji Trading Plan anda, silakan gunakan DEMO ACCOUNT untuk mengujinya

.